Selasa, 29 Oktober 2013

Wacana Eksposisi#

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Dalam praktek berbahasa ternyata kalimat bukanlah satuan linguistic terbesar seperti banyak di duga atau diperhitungkan orang selama ini. Kalimat atau kalimat-kalimat ternyata hanyalah unsur pembentuk satuan bahasa yang lebih besar yang disebut wacana.
      Chear, dalam  bukunya Linguistik Umum (2007 : 267) mengemukakakn bahwa banyak dan bebagai macam defenisi telah dibuat oleh para ahli. Namun, dari sekian banyak defenisi dan yang berbeda-beda itu, pada dasarnya menekankan bahwa bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam heararki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang dapat dipahami oleh pembaca (wacana tulis) atau pendengar ( wacana lisan), tanpa keraguan apa pun. Sebagai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar berarti wacana itu dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal, dan persyaratan kewacanaan itu sendiri.
      Dalam berbagai kepustakaan ada disebutkan berbagai jenis wacana sesuai dengan sudut poandang dari mana wacana itu dilihat. Begitulah, pertama-tama dilihat adanya wacana lisan dan wacana tulis berkenaan dengan sarananya, yaitu bahasa lisan atau bahasa tulis. Kemudian ada pembagian wacana prosa dan wacana puisi yang dilihat dari penggunaan bahasa apaka dalam bentuk uraian ataukah bentuk puitik. Selanjutnya, wacana prosa ini dilihat dari penyampaian isinya dibedakan lagi menjadi wacana narasi, wacana eksposisi, wacana persuasi, dan wacana argumentasi. Wacana narasi bersifat memaparkan topik atau suatu hal, wacana eksposisi bersifat memaparkan toipik atau fakta, wacana persuasi bersifat mengajak, menganjurkan atau melarang, dan wacana argumentasi bersifat member argument atau alasan terhadap suatu hal (Chear, 2007 : 272). Selanjutnya, secara eksplisit penulis hanya akan memamparkan perihal mengenai wacan eksposisi saja.
      Secara etimologi, kata eksposisi berasal dar bahasa Inggris yakni exposition yang berarti membuka atau memulai. Oleh karena itu, wacana eksposisi merupakan wacana yang bertujuan utama untuk memberitahu, mengupasa, menguraikan, dan menerangkan sesuatu. Dalam wacana eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi yang sifatnya berupa data factual, suatu analisis yang atau penafsiran yang objektif  terhadap seperangkat fakta, dan tentang seorang yang berpendirian khusus, asalakan tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi (2012 : 12).

1.2  Rumusan masalah
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Bagaimana mengetahui karakteristik terkait dengan wacana eksposisi.
2.      Bagaimana memaparkan langkah-langkah dalam penyusunan wacana eksposisi.
3.      Bagaimana memaparkan teknik-teknik yang digunakan dalam proses pengembangan wacana eksposisi .


1.3  Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Mengetahui karakteristik terkait dengan wacana eksposisi.
2.      Memaparkan langkah-langkah dalam penyusunan wacana eksposisi.
3.      Memaparkan teknik-teknik yang digunakan dalam proses pengembangan  wacana eksposisi.

1.4  Manfaat
Manfaat yang dapat diambil terkait dengan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam hubunganyya menganai wacana eksposisi.
2.      Makalah ini dapat digunakan untuk keperluan menambah pengetahuan tentang wacana eksposisi.


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik wacana eksposisi
                  Chear, dalam  bukunya Linguistik Umum (2007 : 267) mengemukakakn bahwa banyak dan bebagai macam defenisi telah dibuat oleh para ahli. Namun, dari sekian banyak defenisi dan yang berbeda-beda itu, pada dasarnya menekankan bahwa bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam heararki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang dapat dipahami oleh pembaca (wacana tulis) atau pendengar ( wacana lisan), tanpa keraguan apa pun. Sebagai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar berarti wacana itu dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal, dan persyaratan kewacanaan itu sendiri.
                  Secara etimologi, kata eksposisi berasal dar bahasa Inggris yakni exposition yang berarti membuka atau memulai. Oleh karena itu, wacana eksposisi merupakan wacana yang bertujuan utama untuk memberitahu, mengupasa, menguraikan, dan menerangkan sesuatu. Seringkali wacana eksposisi itu pendek dan sederhana. Misalnya petunjuk bagaimana cara memasak mi instant atau masih banyak lagi contoh yang sifatnya atau prinsipnya sebuah pemberitahuan. Oleh karenan itu, dalam pembuatan wacanan eksposisi hendaknya memahami terlebih dahulu tulisan yang akan diekspos atau diberitahukan atau diinformasikan kepada khalayak ramai. Sebelumnya telah dijelaskan bahhwa Wacana eksposisi sebagai suatu wacana  harus dapat memenuhi unsur persyaratan dari kewacanaan. Persyaratan tersebut berupa karakteristik, langkah-langkah penyusunannya, dan yang terakhir adalah teknik pengembangannya. Hal inilah yang merupakan unsur yang membedakan wacana eksposisi dengan jenis wacana lain dan membentuk syarat terbentuknya wacanan eksposisi itu sendiri.



2.2 Langkah-laangkah menyusun wacana eksposisi
                 Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam membuat eksposisi ialah sebagai berikut :

a.      Mmenentukan topik
Topik merupakan pokok permasalahan yang akan kita ekspos nantinya. Misalnya masalah yang akan kita informasikan atau diberitahukan adalah tentang dampak penyalahgunaan narkoba terhadap generasi muda. Dikatakan bahwa penyalah gunaan obat-obatan terlarang seperti narkoba akan merugikan bagi masyarakat terutama bagi generasi penerus. Dampak dari penyalah gunaan itulah yang kemudian akan diberitahukan atau diinformasikan nantinya. Penentuan topik sangatlah penting untuk membatasi pembahasan apa yang akan dibahas atau dipermasalahkan.

b.      Menentukan tujuan penulisan
Setelah menetukan topik, selanjutnya menentukan tujuan dari penulisan informasi tersebut. Misalnya, dari topik di atas , tujuan diberitahukannya dampak penyalahgunaan obat-obat terlarang seperti narkoba dapat mengakibatkan gangguan mental bahkan dapat menghilangkan nyawa. Jadi tujuan intinya yaitu agar masyarakat khususnya generasi muda tidak menyalahgunakan narkoba secara sembarangan terkecuali memang ada izin dari dokter atau instansi yang dipercaya dalam penanganan penggunaan obat-obat terlarang. Tujuan penulisan eksposisi merupakan hal yang sangat penting sejak awal proses penulisan yaitu ketika adanya keinginan untuk membuat tulisan yang bersisfat eksposisi.

c.       Merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan tersusun baik
Kerangka wacana adalah garis besar urutan hal-hal yang akan dipaparkan terkait dengan topic yang akan kita pilih. Adapun kerangaka wacana dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) semua gagasan dapat dikumpulkan, dicatat, dan dipilih mana saja gagasan yang dapat dijadikan gagasan utama (2) tiap-tiap pikiran utama dikembangkan dengan beberapa pikiran penjelas (3) ketiga pikiran penjelas itu masing-masing dapat dikembangkan lagi dengan menyebutkan penjelasan yang lebih teliti, atau lebih detail.

2.3 Teknik pengembangan eksposisi
                  Teknik-teknik yang dapat dikembangkan dalam pngembangan eksposisi adalah sebagai berikut :
                
a.   Teknik identifikasi
Teknik identifikasi adalah teknik pengembangan eksposisi yang menyebutkan cirri-ciri atau unsure-unsur yang membentuk suatu hal atau objek sehingga pembaca dapat mengenal objek itu dengan tepat dan jelas. Sesuatu yang diidentifikasi dapat bersifat fisik dan dapat pula bersifat nonfisik

b.   Teknik perbandingan
Pengembangan eksposisi dengan teknik perbandingan ini dilakukan dengan mengemukakan uraian yang membandingkan antara hal-hal yang ditulis dengan sesuatu yang lain. Penggunaan teknik perbandingan untuk mengembangkan wacan eksposisi harus diperhatikan tujuan penggunaannya. Ada pun tujuan yang dapat dicapai dengan memakai teknik perbandingan adalah sebagai berikut : (1) memperkenalkan sesuatu yang baru (2) memperkenalkan beberapa hal dengan menghubungkannya dengan prinsip-prinsip umum yang berlaku secara bersama (3) menggunakan prinsip-prinsip umum atau gagasan umum dengan membandingkan hal-hal yang sudah diketahui pembaca.

Teknik perbandingan ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

-          Perbandingan langsung, dapat digunakan apabila ingin menjelaskan sesuatu hal dengan menunjukan perbedaan dan persamaan antara hal yang telah di tulis atau diinformasikan dengan hal lain secara langsung.
-          Analogi, pengembangan wacana eksposisi dengan teknik analogi dilakukan dengan menyamakan hal yang telah dijelaskan dengan hal lain.
-          Perbandingan kemungkinan, pengembangan wacana eksposisi dengan teknik perbandingan kemungkinan dilakukan dengan mengemukakan bahwa sesuatu mungkin bias terjadi dengan melihat sesuatu yang lain yang berkaitan.

c.       Teknik ilustrasi
Dalam wacana eksposisi, teknik ilustrasi sering digunakan kerena teknik ini berusaha menunjukan contoh-contoh nyata, baik contoh-contoh untuk pengertian yang konkrret maupun contoh-contoh untuk menggambarkan yang abstarak. Contoh- contoh dalam ilustrasi berfungsi untuk mengkonkretkan sutu prinsip umum yang sudah diuraikan sebelumnya. Teknik klasifikasi
Dengan klasifikasi suatu pokok masalah yanga majemuk, dipecah atau diuraikan menjadi bagian-bagian, dan kemudian digolong-golongkansecara logis dan jelas menurut dasar penggolongan yang berlaku sama bagi tiap bagian tersebut. Hubungan yang logis dan jelas ini dapat dilihat ke bawah, ke atas, ke samping. Misalnya, pengklasifikasian ayam ke bawah, dapat diklasifikasikan ayam berdasrkan jenis keturunan biologisnya : ayam bangkok, ayam jawa, ayam leghorn, dan lain-lain. Namun suatu penggolongan ayam itu sebagai : ayam Bangkok, ayam sabung, ayam sayur, ayam jantan, adalah penggolongan atau klasifikasi yang tidak logis karena dasar berpindah dari keturunan (ayam bangkok) kegunaan (ayam saubung dan sayur) dan jenis kelamin (ayam jantan). Dengan kata lain, suatu kalsifikasi yang logis tidak menghendaki tumpang tindih (overlapping) dasar penggolongan. Kalau hubungan ke samping dapat diklsifikasikan dengan itik, elang, angsa, dan lain-lain, sedangkan hubungan ke atas, semuanya merupakan golongan unggas.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
banyak dan bebagai macam defenisi telah dibuat oleh para ahli. Namun, dari sekian banyak defenisi dan yang berbeda-beda itu, pada dasarnya menekankan bahwa bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam heararki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang dapat dipahami oleh pembaca (wacana tulis) atau pendengar ( wacana lisan), tanpa keraguan apa pun. Sebagai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar berarti wacana itu dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal, dan persyaratan kewacanaan itu sendiri.
Wacana eksposisi sebagai suatu wacana  harus dapat memenuhi unsur persyaratan dari kewacanaan. Persyaratan tersebut berupa karakteristik, langkah-langkah penyusunannya, dan yang terakhir adalah teknik pengembangannya. Hal inilah yang merupakan unsur yang membedakan wacana eksposisi dengan jenis wacana lain dan membentuk syarat terbentuknya wacanan eksposisi itu sendiri. wacana eksposisi merupakan wacana yang bertujuan utama untuk memberitahu, mengupasa, menguraikan, dan menerangkan sesuatu.
3.2 saran
                  Melalui tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai wacana eksposisi. Penulis berharap agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang materi dari tulisan ini. Dan penulis juga berharap pembaca dapat memahami semua penjelasan yang diberikan dalam tulisan ini, sehingga apabila ada yang kurang jelas atau kesalahan dalam penyusunan tulisan ini dapat diberikan masukan demi sempurnanya penyusunan tulisan ini.
















1 komentar:

PUTRI SAMA

Pada awalnya, orang bajo berasal dari Negeri Johor. Di negeri johor ada satu perkampungan yang dihuni oleh orang-ornag bajo. Mereka ...