BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam
praktek berbahasa ternyata kalimat bukanlah satuan linguistic terbesar seperti
banyak di duga atau diperhitungkan orang selama ini. Kalimat atau
kalimat-kalimat ternyata hanyalah unsur pembentuk satuan bahasa yang lebih
besar yang disebut wacana.
Chear, dalam bukunya Linguistik
Umum (2007 : 267) mengemukakakn bahwa banyak dan bebagai macam defenisi
telah dibuat oleh para ahli. Namun, dari sekian banyak defenisi dan yang
berbeda-beda itu, pada dasarnya menekankan bahwa bahwa wacana adalah satuan
bahasa yang lengkap, sehingga dalam heararki gramatikal merupakan satuan
gramatikal tertinggi atau terbesar.sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka
dalam wacana terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang dapat
dipahami oleh pembaca (wacana tulis) atau pendengar ( wacana lisan), tanpa
keraguan apa pun. Sebagai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar berarti
wacana itu dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan
gramatikal, dan persyaratan kewacanaan itu sendiri.
Dalam berbagai kepustakaan ada disebutkan
berbagai jenis wacana sesuai dengan sudut poandang dari mana wacana itu
dilihat. Begitulah, pertama-tama dilihat adanya wacana lisan dan wacana tulis
berkenaan dengan sarananya, yaitu bahasa lisan atau bahasa tulis. Kemudian ada
pembagian wacana prosa dan wacana puisi yang dilihat dari penggunaan bahasa
apaka dalam bentuk uraian ataukah bentuk puitik. Selanjutnya, wacana prosa ini
dilihat dari penyampaian isinya dibedakan lagi menjadi wacana narasi, wacana
eksposisi, wacana persuasi, dan wacana argumentasi. Wacana narasi bersifat
memaparkan topik atau suatu hal, wacana eksposisi bersifat memaparkan toipik
atau fakta, wacana persuasi bersifat mengajak, menganjurkan atau melarang, dan wacana
argumentasi bersifat member argument atau alasan terhadap suatu hal (Chear,
2007 : 272). Selanjutnya, secara eksplisit penulis hanya akan memamparkan
perihal mengenai wacan eksposisi saja.
Secara etimologi, kata eksposisi berasal
dar bahasa Inggris yakni exposition yang berarti membuka atau memulai. Oleh
karena itu, wacana eksposisi merupakan wacana yang bertujuan utama untuk
memberitahu, mengupasa, menguraikan, dan menerangkan sesuatu. Dalam wacana
eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi yang sifatnya
berupa data factual, suatu analisis yang atau penafsiran yang objektif terhadap seperangkat fakta, dan tentang
seorang yang berpendirian khusus, asalakan tujuan utamanya adalah untuk memberikan
informasi (2012 : 12).
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengetahui karakteristik terkait
dengan wacana eksposisi.
2. Bagaimana memaparkan langkah-langkah dalam
penyusunan wacana eksposisi.
3. Bagaimana memaparkan teknik-teknik yang
digunakan dalam proses pengembangan wacana eksposisi .
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, adapun tujuan
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui karakteristik terkait dengan wacana
eksposisi.
2. Memaparkan langkah-langkah dalam penyusunan
wacana eksposisi.
3. Memaparkan teknik-teknik yang digunakan dalam
proses pengembangan wacana eksposisi.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil terkait dengan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi
dalam hubunganyya menganai wacana eksposisi.
2. Makalah ini dapat digunakan untuk keperluan
menambah pengetahuan tentang wacana eksposisi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Karakteristik wacana eksposisi
Chear, dalam bukunya Linguistik
Umum (2007 : 267) mengemukakakn bahwa banyak dan bebagai macam defenisi
telah dibuat oleh para ahli. Namun, dari sekian banyak defenisi dan yang
berbeda-beda itu, pada dasarnya menekankan bahwa bahwa wacana adalah satuan
bahasa yang lengkap, sehingga dalam heararki gramatikal merupakan satuan
gramatikal tertinggi atau terbesar. sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka
dalam wacana terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang dapat
dipahami oleh pembaca (wacana tulis) atau pendengar ( wacana lisan), tanpa
keraguan apa pun. Sebagai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar berarti
wacana itu dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan
gramatikal, dan persyaratan kewacanaan itu sendiri.
Secara etimologi, kata
eksposisi berasal dar bahasa Inggris yakni exposition yang berarti membuka atau
memulai. Oleh karena itu, wacana eksposisi merupakan wacana yang bertujuan
utama untuk memberitahu, mengupasa, menguraikan, dan menerangkan sesuatu.
Seringkali wacana eksposisi itu pendek dan sederhana. Misalnya petunjuk
bagaimana cara memasak mi instant atau masih banyak lagi contoh yang sifatnya
atau prinsipnya sebuah pemberitahuan. Oleh karenan itu, dalam pembuatan wacanan
eksposisi hendaknya memahami terlebih dahulu tulisan yang akan diekspos atau
diberitahukan atau diinformasikan kepada khalayak ramai. Sebelumnya telah
dijelaskan bahhwa Wacana eksposisi sebagai suatu wacana harus dapat memenuhi unsur persyaratan dari
kewacanaan. Persyaratan tersebut berupa karakteristik, langkah-langkah
penyusunannya, dan yang terakhir adalah teknik pengembangannya. Hal inilah yang
merupakan unsur yang membedakan wacana eksposisi dengan jenis wacana lain dan
membentuk syarat terbentuknya wacanan eksposisi itu sendiri.
2.2
Langkah-laangkah menyusun wacana eksposisi
Langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam membuat eksposisi ialah sebagai berikut :
a. Mmenentukan topik
Topik merupakan pokok permasalahan yang akan
kita ekspos nantinya. Misalnya masalah yang akan kita informasikan atau
diberitahukan adalah tentang dampak penyalahgunaan narkoba terhadap generasi
muda. Dikatakan bahwa penyalah gunaan obat-obatan terlarang seperti narkoba
akan merugikan bagi masyarakat terutama bagi generasi penerus. Dampak dari
penyalah gunaan itulah yang kemudian akan diberitahukan atau diinformasikan
nantinya. Penentuan topik sangatlah penting untuk membatasi pembahasan apa yang
akan dibahas atau dipermasalahkan.
b. Menentukan tujuan penulisan
Setelah menetukan topik, selanjutnya
menentukan tujuan dari penulisan informasi tersebut. Misalnya, dari topik di
atas , tujuan diberitahukannya dampak penyalahgunaan obat-obat terlarang
seperti narkoba dapat mengakibatkan gangguan mental bahkan dapat menghilangkan
nyawa. Jadi tujuan intinya yaitu agar masyarakat khususnya generasi muda tidak
menyalahgunakan narkoba secara sembarangan terkecuali memang ada izin dari
dokter atau instansi yang dipercaya dalam penanganan penggunaan obat-obat
terlarang. Tujuan penulisan eksposisi merupakan hal yang sangat penting sejak
awal proses penulisan yaitu ketika adanya keinginan untuk membuat tulisan yang
bersisfat eksposisi.
c. Merencanakan paparan dengan membuat kerangka
yang lengkap dan tersusun baik
Kerangka wacana adalah garis besar urutan
hal-hal yang akan dipaparkan terkait dengan topic yang akan kita pilih. Adapun
kerangaka wacana dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1)
semua gagasan dapat dikumpulkan, dicatat, dan dipilih mana saja gagasan yang
dapat dijadikan gagasan utama (2) tiap-tiap pikiran utama dikembangkan dengan
beberapa pikiran penjelas (3) ketiga pikiran penjelas itu masing-masing dapat
dikembangkan lagi dengan menyebutkan penjelasan yang lebih teliti, atau lebih
detail.
2.3 Teknik pengembangan eksposisi
Teknik-teknik yang dapat
dikembangkan dalam pngembangan eksposisi adalah sebagai berikut :
a. Teknik identifikasi
Teknik identifikasi adalah teknik pengembangan
eksposisi yang menyebutkan cirri-ciri atau unsure-unsur yang membentuk suatu
hal atau objek sehingga pembaca dapat mengenal objek itu dengan tepat dan
jelas. Sesuatu yang diidentifikasi dapat bersifat fisik dan dapat pula bersifat
nonfisik
b. Teknik perbandingan
Pengembangan eksposisi dengan teknik
perbandingan ini dilakukan dengan mengemukakan uraian yang membandingkan antara
hal-hal yang ditulis dengan sesuatu yang lain. Penggunaan teknik perbandingan
untuk mengembangkan wacan eksposisi harus diperhatikan tujuan penggunaannya.
Ada pun tujuan yang dapat dicapai dengan memakai teknik perbandingan adalah
sebagai berikut : (1) memperkenalkan sesuatu yang baru (2) memperkenalkan
beberapa hal dengan menghubungkannya dengan prinsip-prinsip umum yang berlaku
secara bersama (3) menggunakan prinsip-prinsip umum atau gagasan umum dengan
membandingkan hal-hal yang sudah diketahui pembaca.
Teknik perbandingan ini dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu :
-
Perbandingan
langsung, dapat digunakan apabila ingin menjelaskan sesuatu hal dengan
menunjukan perbedaan dan persamaan antara hal yang telah di tulis atau
diinformasikan dengan hal lain secara langsung.
-
Analogi,
pengembangan wacana eksposisi dengan teknik analogi dilakukan dengan menyamakan
hal yang telah dijelaskan dengan hal lain.
-
Perbandingan
kemungkinan, pengembangan wacana eksposisi dengan teknik perbandingan
kemungkinan dilakukan dengan mengemukakan bahwa sesuatu mungkin bias terjadi
dengan melihat sesuatu yang lain yang berkaitan.
c. Teknik ilustrasi
Dalam wacana eksposisi, teknik ilustrasi
sering digunakan kerena teknik ini berusaha menunjukan contoh-contoh nyata,
baik contoh-contoh untuk pengertian yang konkrret maupun contoh-contoh untuk
menggambarkan yang abstarak. Contoh- contoh dalam ilustrasi berfungsi untuk
mengkonkretkan sutu prinsip umum yang sudah diuraikan sebelumnya. Teknik
klasifikasi
Dengan klasifikasi suatu pokok masalah yanga
majemuk, dipecah atau diuraikan menjadi bagian-bagian, dan kemudian
digolong-golongkansecara logis dan jelas menurut dasar penggolongan yang
berlaku sama bagi tiap bagian tersebut. Hubungan yang logis dan jelas ini dapat
dilihat ke bawah, ke atas, ke samping. Misalnya, pengklasifikasian ayam ke
bawah, dapat diklasifikasikan ayam berdasrkan jenis keturunan biologisnya :
ayam bangkok, ayam jawa, ayam leghorn, dan lain-lain. Namun suatu penggolongan
ayam itu sebagai : ayam Bangkok, ayam sabung, ayam sayur, ayam jantan, adalah
penggolongan atau klasifikasi yang tidak logis karena dasar berpindah dari
keturunan (ayam bangkok) kegunaan (ayam saubung dan sayur) dan jenis kelamin
(ayam jantan). Dengan kata lain, suatu kalsifikasi yang logis tidak menghendaki
tumpang tindih (overlapping) dasar penggolongan. Kalau hubungan ke samping
dapat diklsifikasikan dengan itik, elang, angsa, dan lain-lain, sedangkan
hubungan ke atas, semuanya merupakan golongan unggas.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
banyak dan bebagai macam defenisi telah dibuat
oleh para ahli. Namun, dari sekian banyak defenisi dan yang berbeda-beda itu,
pada dasarnya menekankan bahwa bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap,
sehingga dalam heararki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau
terbesar.sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana terdapat konsep,
gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang dapat dipahami oleh pembaca (wacana
tulis) atau pendengar ( wacana lisan), tanpa keraguan apa pun. Sebagai satuan
gramatikal tertinggi atau terbesar berarti wacana itu dibentuk dari kalimat
atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal, dan persyaratan
kewacanaan itu sendiri.
Wacana
eksposisi sebagai suatu wacana harus
dapat memenuhi unsur persyaratan dari kewacanaan. Persyaratan tersebut berupa karakteristik,
langkah-langkah penyusunannya, dan yang terakhir adalah teknik pengembangannya.
Hal inilah yang merupakan unsur yang membedakan wacana eksposisi dengan jenis
wacana lain dan membentuk syarat terbentuknya wacanan eksposisi itu sendiri.
wacana eksposisi merupakan wacana yang bertujuan utama untuk memberitahu,
mengupasa, menguraikan, dan menerangkan sesuatu.
3.2 saran
Melalui tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai wacana eksposisi. Penulis berharap agar
pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang materi dari tulisan ini. Dan penulis juga berharap pembaca dapat
memahami semua penjelasan yang diberikan dalam tulisan ini, sehingga apabila
ada yang kurang jelas atau kesalahan dalam penyusunan tulisan ini dapat diberikan masukan demi sempurnanya penyusunan tulisan ini.
THANKS
BalasHapus